Bismillah..
Tak bisa dipungkiri sebagai makhluk yang dianugerahi perasaan,pastinya setiap manusia akan selalu menggunakan naluri rasanya tersebut dalam segala hal ya... Lebih-lebih wanita. Pun sebagai seorang muslim,telah banyak diriwayatkan bagaimana adab dan akhlak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya. Terutama dalam hal berinteraksi sosial.
Salah satu contoh yang paling sederhana adalah ketika saat kita pertama Kali berjumpa atau berkenalan dengan seseorang. Bagian yang paling penting dalam segmen itu adalah our first impression at him/her. Mungkin tidak semuanya ya.. ini hanya dari kacamata subyektif saya sebagai seorang perempuan dan seorang yang perasa siiggghhh...
Saat saya pertama kali bertemu kemudian berkenalan dengan seseorang yang paling saya ingat dan membuat saya terkesan adalah senyum. Ya..,senyum yang tulus akan terlihat dari pancaran wajah seseorang. Senyum yang tulus akan memancing respon positif. Sehingga seolah-olah tak ada jarak,dan materi obrolan pun lancar mengalir tanpa dibuat-buat. Pada detik itulah kita akan membatin,masyaAllah orang ini asyik sekali,ramah ngobrol juga nyambung. Nah saat itulah image positif si dia akan melekat di ingatan kita.
Tentu akan lain cerita,jika kita bertemu dan berkenalan dengan seseorang yang memasang tampang datar,raut wajah kaku and no smile,pastinya rasa canggung akan tercipta. Dan jika saya berada di sikon tersebut saya akan berusaha memutar otak untuk balik kanan maju jalan alias lariiiiiiii. Ga segitunya kaleeee... Iya,kalo saya yang ngalamin itu saya akan segitunya.
Memang tak boleh kita pukul rata ke semua orang. Ya elah.. yang tampangnya sangar dan perangutan ga semuanya ga asyik,malah ada yang baiiikkk banget,care sama keluarga dan teman-temannya. Malah yang awalnya tampangnya so sweetttt,dalemnya iihhh amit-amit. OK..OK.. sebagian fakta di lapangan memang ada yang seperti itu. Seperti istilah ini kan "don't judge the book by its cover" tapi semuanya kita kembalikan lagi ke dalam tuntunan ajaran Islam yang sempurna ini.
Sebagai mana sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam "senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah" (HR. Tirmidzi :1956)
Seandainya senyum itu berat untukmu paling tidak buanglah muka masam,kecut,sinis atau merengutmu wahai saudariku..
Tapi-tapi,kita juga jangan membuang senyum kita ke sembarang tempat ya shalihah. Bisa-bisa orang membatin "iihhh ini orang kok SKSD Sok Kenal Sok Dekat". Kalo dibatin gitu masih mending yak,lebih parah kalo dia sambil mengode menggunakan jari telunjuknya sambil dimiringkan di atas alisnya. Hehehe just kidding..
Eennn.... the last but not least
Ingak-ingak don't try this with inappropriate person alias dengan lawan jenis selain mahrommmu ya shalihaah.. warning.. don't ever do this before Pak penghulu mengucap kata "saaahhhh" di ijab qabulmu. EeaaĆ aaaaaa...
Hanau,Seruyan,Kal-teng,Indonesia
Tak bisa dipungkiri sebagai makhluk yang dianugerahi perasaan,pastinya setiap manusia akan selalu menggunakan naluri rasanya tersebut dalam segala hal ya... Lebih-lebih wanita. Pun sebagai seorang muslim,telah banyak diriwayatkan bagaimana adab dan akhlak seorang Muslim terhadap Muslim lainnya. Terutama dalam hal berinteraksi sosial.
Salah satu contoh yang paling sederhana adalah ketika saat kita pertama Kali berjumpa atau berkenalan dengan seseorang. Bagian yang paling penting dalam segmen itu adalah our first impression at him/her. Mungkin tidak semuanya ya.. ini hanya dari kacamata subyektif saya sebagai seorang perempuan dan seorang yang perasa siiggghhh...
Saat saya pertama kali bertemu kemudian berkenalan dengan seseorang yang paling saya ingat dan membuat saya terkesan adalah senyum. Ya..,senyum yang tulus akan terlihat dari pancaran wajah seseorang. Senyum yang tulus akan memancing respon positif. Sehingga seolah-olah tak ada jarak,dan materi obrolan pun lancar mengalir tanpa dibuat-buat. Pada detik itulah kita akan membatin,masyaAllah orang ini asyik sekali,ramah ngobrol juga nyambung. Nah saat itulah image positif si dia akan melekat di ingatan kita.
Tentu akan lain cerita,jika kita bertemu dan berkenalan dengan seseorang yang memasang tampang datar,raut wajah kaku and no smile,pastinya rasa canggung akan tercipta. Dan jika saya berada di sikon tersebut saya akan berusaha memutar otak untuk balik kanan maju jalan alias lariiiiiiii. Ga segitunya kaleeee... Iya,kalo saya yang ngalamin itu saya akan segitunya.
Memang tak boleh kita pukul rata ke semua orang. Ya elah.. yang tampangnya sangar dan perangutan ga semuanya ga asyik,malah ada yang baiiikkk banget,care sama keluarga dan teman-temannya. Malah yang awalnya tampangnya so sweetttt,dalemnya iihhh amit-amit. OK..OK.. sebagian fakta di lapangan memang ada yang seperti itu. Seperti istilah ini kan "don't judge the book by its cover" tapi semuanya kita kembalikan lagi ke dalam tuntunan ajaran Islam yang sempurna ini.
Sebagai mana sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam "senyummu terhadap wajah saudaramu adalah sedekah" (HR. Tirmidzi :1956)
Seandainya senyum itu berat untukmu paling tidak buanglah muka masam,kecut,sinis atau merengutmu wahai saudariku..
Tapi-tapi,kita juga jangan membuang senyum kita ke sembarang tempat ya shalihah. Bisa-bisa orang membatin "iihhh ini orang kok SKSD Sok Kenal Sok Dekat". Kalo dibatin gitu masih mending yak,lebih parah kalo dia sambil mengode menggunakan jari telunjuknya sambil dimiringkan di atas alisnya. Hehehe just kidding..
Eennn.... the last but not least
Ingak-ingak don't try this with inappropriate person alias dengan lawan jenis selain mahrommmu ya shalihaah.. warning.. don't ever do this before Pak penghulu mengucap kata "saaahhhh" di ijab qabulmu. EeaaĆ aaaaaa...
Hanau,Seruyan,Kal-teng,Indonesia
Comments
Post a Comment