Idul Fitri di tengah Pandemi Covid 19

Bismillah.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sahabat Bloggers.
Alhamdulillah kita telah menyelesaikan puasa Ramadhan yang penuh berkah semoga dipertemukan lagi Ramadhan di tahun depan.

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1441 H

TAQOBBALALLAHU MINNA
 WA MINKUM.
Semoga Alloh menerima amalan kami dan amalan kalian.

Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya dalam keadaan sehat wal afiat dan sgla ujian ini segera berakhir .

 آمين يا رَبَّ الْعَالَمِيْن
........
........


Lebaran tahun ini aku stay di kampung suami, di salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Seruyan, Propinsi Kal-Teng, tepatnya di Hanau. Bila tahun-tahun sebelumnya aku biasanya menyempatkan untuk mudik ke Palangkaraya. Maka tidak untuk tahun ini. 

Semoga pandemi covid 19 segera berakhir. Sehingga kita bisa menemui orang-orang yang kita sayangi.

Di pagi hari 1 Syawal ini, kami sekeluarga sholat Idul Fitri di rumah aja. Pak Suami bertindak sebagai imam. Dengan kami bertiga sebagai ma'mum. Loh yang satunya ga ikut? Ikut, tapi dia ma'mumnya sambil rebahan di bantal sambil gulang guling di lantai sambil jalan-jalan ke sana kemari.

Mengapa kami memutuskan untuk sholat Ied di rumah, walaupun bisa dikatakan kampung kami insyaAllah aman dari penyebaran wabah, dan dua masjid besar di sini tetap melaksanakan sholat Ied berjama'ah. Hal ini semata-mata kami lakukan sesuai dengan syariat dan sebagai bentuk ketaatan kami pada aturan yang diberlakukan oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19.

Bukan karena kami mau sok-sok-an ikut-ikutan yang ada di kota-kota besar. Tapi insya Allah kami melakukan semuanya, menggunakan ilmu sebagai dasarnya. 

Pun saat kami menunda silaturahmi ke rumah orang tua suami. Kami memilih datang ba'da dhuhur. Saat di rumah Abah telah sepi pengunjung dari sanak saudara. Bukan karena kami sok atau sekedar gaya-gayaan atau apalah itu namanya. Sekali lagi semua yang kami lakukan hanya mengikuti aturan pemerintah untuk menghindari berkerumun a.k.a physical distancing. 

Tapi apapun itu, setiap orang bebas menjatuhkan opininya dalam menilai sikap seseorang. Karena sesungguhnya meraih ridho manusia adalah sesuatu hal yang mustahil kita dapat. So, keep calm aja. 
.......
.......
Ada rasa sedih saat harus berpisah dengan bulan Ramadhan. Bulan dimana pintu-pintu suraga dibuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan dibelenggu, dimana semua amalan ibadah kita akan dilipat gandakan. 

Ya Allah, semoga ada kesempatan kembali untuk berjumpa dengan ramadhan berikutnya. Aamiin.

Semoga amalan-amalan yang kita lakukan selama bulan Ramadhan seperti qiyamullail, membaca Alquran, serta amalan lainnya akan tetap berlanjut. Jangan pernah mengubah setting alarm di android. Biarlah ia tetap terseting pada pukul 01.00, 02.00 atau 03.00. bulan Ramadhan berlalu akan tetapi jangan sampai amalan kita ikut berlalu juga.

Semoga Allah Subhanahu WaTa'ala memudahkan kita.

With ❤️

Umminya Fauzan, Aisyah, Hana & Umar.





Comments